Skip to main content

Smelters dan Pengelolaan Risiko

Kelola eksposur risiko proyek smelter Anda dengan baik, bersama penasihat ahli dalam mitigasi dan transfer risiko, serta solusi agar Anda memperoleh manfaat dan kapasitas asuransi proyek smelter yang optimal.

Strategi

Kami mengembangkan strategi asuransi yang terperinci dan disesuaikan dengan struktur keuangan Anda.

Negosiasi

Kami membantu dalam proses negosiasi dengan pemangku kepentingan utama, termasuk kontraktor, pemberi pinjaman, dan penasihat hukum.

Implementasi

Kami memastikan klien mendapatkan program asuransi dan cakupan perlindungan yang menguntungkan untuk proyek smelter mereka.

Indonesia merupakan salah satu pusat pertambangan dan smelter terbesar di Asia, dengan memiliki 30% cadangan nikel global, serta sumber daya tembaga, aluminium, dan bauksit yang melimpah. Dikarenakan mineral-mineral dasar ini merupakan komponen utama dalam produksi kendaraan listrik dan baterai, mengakibatkan proyek smelter di Indonesia berkembang yang didorong oleh permintaan global yang meningkat untuk 'komoditas hijau.' Selain itu, pemerintah Indonesia juga menerapkan regulasi yang mewajibkan pengolahan dan pemrosesan mineral hasil tambang di dalam negeri sebelum diekspor.

7 Risiko utama yang perlu dipertimbangkan dalam proyek smelter

Pada tiap tahap proyek smelter, para developer perlu memastikan bahwa risiko-risiko utamanya telah cukup terkelola dengan program asuransi yang tepat. Kompleksitas risiko dalam ekosistem smelter, yang meliputi smelter itu sendiri, fasilitas pendukung dalam penambangan dan pengolahan, pembangkit listrik, jaringan transmisi, terminal atau pelabuhan, dan kapal milik sendiri atau pihak ketiga, memberikan tambahan tantangan dalam manajemen risiko dan strategi transfer risiko.

Risiko Utama #1: Ketersediaan listrik

Banyak proyek smelter yang direncanakan di Indonesia berlokasi di daerah terpencil dengan akses jaringan listrik yang terbatas dan masalah keandalan. Hal ini menjadi risiko utama selama tahap pengujian, commissioning, dan operasi berikutnya. Misalnya, kurangnya pasokan listrik untuk pabrik smelter aluminium dapat menyebabkan pembekuan saluran pipa, yang memerlukan biaya dan waktu yang signifikan untuk dapat kembali beroperasi.

Pertimbangan utama: Developer smelter biasanya mencari solusi dengan mendirikan pembangkit listrik mandiri untuk memastikan sumber daya listrik yang handal. Oleh karena itu, penting untuk memahami wawasan terkini tentang ketersediaan perlindungan asuransi untuk setiap pilihan bahan bakar dengan bermitra dengan penasihat risiko yang tepat sejak awal tahap perencanaan.

Gas

Pembangunan tambahan, seperti terminal penerima LNG, diperlukan, dan penilaian perusahaan asuransi terhadap teknologi turbin gas yang dipilih akan mempengaruhi ketentuan asuransi dan kapasitas yang tersedia.

Batu bara

Mungkin tidak layak karena peraturan terkait perubahan iklim dan pertimbangan ESG yang membuat kapasitas asuransi untuk proyek-proyek pembangkit listrik tenaga batu bara semakin sulit diperoleh.

Hydropower

Tingginya biaya dan risiko yang terkait dengan proyek pembangkit listrik tenaga air, ditambah dengan kejadian kerugian besar di Kolombia, Georgia, dan Laos, telah membatasi cakupan asuransi yang tersedia bagi developer dan pemberi pinjaman.

Energi terbarukan lainnya

Kurangnya konsistensi pembangkit listrik tenaga surya dan angin tidak sesuai dengan kebutuhan pasokan listrik yang stabil untuk operasi smelter, meskipun kapasitas asuransi untuk pengalihan risiko sangat besar.

Risiko utama #2: Interdependensi proyek

Sub-pengembangan dalam sebuah proyek smelter mungkin dilakukan oleh perusahaan proyek yang berbeda dengan struktur pembiayaan yang bervariasi. Peristiwa yang menimbulkan kerugian atau keterlambatan pada salah satu sub-pengembangan dapat menyebabkan keterlambatan konsekuensial di seluruh ekosistem smelter.

Pertimbangan utama: Dikarenakan cakupan asuransi untuk risiko interdependensi proyek masih terbatas, developer harus mempertimbangkan langkah mitigasi lainnya, seperti redundansi listrik, pemasok alternatif, atau alokasi risiko kontrak.

Risiko utama #3: Waktu tunggu pemesanan peralatan

Pengembangan proyek smelter yang kompleks seringkali melibatkan pembuatan peralatan utama yang dipesan lebih dahulu dengan waktu tunggu yang lama (misalnya 12 bulan atau lebih). Peristiwa kerugian yang memerlukan penggantian alat, kondisinya dapat diperburuk oleh keterlambatan dan gangguan rantai pasokan secara global.

Pertimbangan utama: Biaya expediting atau percepatan dalam polis asuransi umumnya dibatasi hingga 20% dari jumlah kerugian, dan periode ganti rugi untuk ‘keterlambatan dalam memulai operasional (Delay in Start Up atau DSU)’ harus dirancang untuk mencerminkan jangka waktu penggantian penuh.

Risiko utama #4: Keandalan Teknologi

Pilihan teknologi smelter dan pengalaman kontraktor merupakan fokus utama bagi perusahaan asuransi. Penggunaan teknologi prototipe yang belum memiliki jam operasional yang telah ‘terbukti’ secara global dapat memengaruhi persyaratan asuransi yang tersedia untuk transfer risiko.

Pertimbangan utama: Risiko teknologi perlu dikelola melalui jaminan dengan pemasok dan kontraktor.

Risiko utama #5: Periode ramp-up, pengujian, dan commissioning yang lama

Selain tingginya eksposur risiko selama periode ramp-up yang panjang untuk proyek smelter (terkadang hingga 12 bulan), masalah desain apa pun yang muncul mungkin memerlukan proses perbaikan yang berkepanjangan dan mengakibatkan keterlambatan yang lama, serta kerugian pendapatan yang signifikan.

Pertimbangan utama: Perusahaan asuransi akan memerlukan jaminan pengalaman dari developer, kontraktor, atau konsultan commissioning pihak ketiga dalam menangani prosedur ramp-up yang kompleks.

Risiko utama  #6: Uji kinerja dan transisi ke operasional

Seringkali, transfer risiko dari program asuransi konstruksi ke operasional tidaklah mudah, karena serah terima antara berbagai tahap dan fase mungkin tidak sejalan, uji kinerja jarang memenuhi kriteria 100%, dan kegiatan yang menghasilkan pendapatan mungkin telah dimulai sebelum serah terima secara resmi.

Pertimbangan utama: Developer perlu memastikan proyek smelter tidak 'terjebak' di antara perlindungan asuransi konstruksi dan operasional. Untuk melakukan hal ini, mereka harus bekerja sama dengan broker asuransi untuk mengidentifikasi dan menyetujui titik awal yang menentukan kapan kegiatan operasional 'secara prinsip' telah dimulai.

Risiko utama #7: Paparan Bencana Alam (Natural Catastrophe)

Lokasi geografis Indonesia rentan terhadap aktivitas seismik, oleh karena itu paparan Bencana Alam (NatCat) telah lama menjadi perhatian dalam underwriting polis asuransi. Wilayah yang menerima sebagian besar investasi smelter (misalnya Sulawesi dan Maluku Utara) memiliki risiko seismik yang tinggi.

Pertimbangan utama: Developer perlu mengadopsi metode desain tahan gempa dan langkah-langkah mitigasi yang perlu dilakukan sesuai dengan standar yang diakui secara internasional.

 

Dihadapkan dengan 7 risiko utama ini, bagaimana para developer smelter memutuskan cara mitigasi risiko yang tepat dan mengembangkan strategi asuransi yang terperinci untuk melindungi dari kerugian?

 

Raih hasil transfer risiko terbaik untuk proyek smelter Anda

Untuk memastikan keberhasilan proyek smelter Anda di tengah kondisi asuransi yang sulit, sangat penting untuk melibatkan broker asuransi yang memiliki spesialisasi khusus dalam pemahaman yang komprehensif tentang proyek smelter di Indonesia. Hal ini termasuk pengalaman dalam menyesuaikan strategi asuransi yang tepat, mengartikulasikan cara pendekatan developer terhadap isu-isu risiko utama, menghasilkan cakupan yang optimal dari perusahaan asuransi, serta menyiapkan pengajuan asuransi yang berkualitas tinggi untuk mengatasi kekhawatiran perusahaan asuransi dan menyelesaikan pengaturan asuransi untuk memenuhi semua kebutuhan proyek.

Marsh, sebagai broker asuransi berpengalaman dalam menangani beberapa proyek smelter di Indonesia, menawarkan cara yang sangat proaktif dan disesuaikan dengan struktur keuangan setiap pengembangan smelter, serta menggabungkan pengalaman dan keahlian sebagai penasihat risiko dan broker asuransi untuk memastikan keberhasilan proyek smelter Anda, mulai dari perencanaan hingga pengoperasian.

Keunggulan bermitra dengan Marsh

Marsh, penasihat risiko dan broker asuransi terkemuka di dunia, memiliki tim spesialis industri lokal, regional, dan global menawarkan pengetahuan mendalam dan pengalaman dalam penempatan asuransi dan pembiayaan proyek, serta menghubungkan risiko konstruksi dan operasional. Kami memanfaatkan jaringan perusahaan asuransi global untuk secara konsisten menyediakan solusi mitigasi dan transfer risiko yang kuat dengan syarat optimal bagi klien. Kami juga memiliki posisi unik untuk memenuhi kebutuhan asuransi dan risiko developer smelter di Indonesia.

Lindungi proyek smelter Anda dengan solusi risiko transfer yang tepat.

Hubungi kami untuk mempelajari bagaimana kami dapat memberikan nilai tambah pada proyek smelter Anda.